Mini Workshop “Komunikasi Sains” di Observatorium Bosscha
Hadirkan Praktisi Nasional & Internasional, Bangun Keterampilan Komunikasi Sains bagi Mahasiswa, Jurnalis, dan Penggiat Sains
Observatorium Bosscha ITB bersama Astronomy Research Division sukses menyelenggarakan Mini Workshop Komunikasi Sains pada Kamis, 16 Oktober 2025. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 16.45 WIB ini diikuti oleh 40 peserta terpilih dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, jurnalis, guru, pembuat konten, hingga ilmuwan dari berbagai institusi. Workshop ini menghadirkan tiga narasumber dengan pengalaman luas dalam komunikasi sains, yaitu: Dr. Pedro Russo dari Leiden University, Gusti Ayu Ismayanti yang banyak bereksperimen dengan berbagai media komunikasi, dan Zaid Wahyudi, seorang jurnalis senior Kompas di bidang iptek.
Acara dibuka oleh Prof. Premana W. Premadi, selaku ketua panitia pelaksana yang menekankan bahwa kemampuan komunikasi sains adalah keterampilan kunci bagi siapa pun yang ingin menjembatani ilmu pengetahuan dengan masyarakat luas.
Sesi Kuliah: Perspektif Beragam tentang Komunikasi Sains
Pada sesi pertama, Pedro Russo membawakan kuliah berjudul “Komunikasi Sains: Apa, Mengapa, Bagaimana, Siapa.” Ia mengulas peran komunikasi sains dalam ekosistem penelitian modern, termasuk bagaimana ilmuwan dan lembaga pendidikan dapat berinteraksi dengan publik secara efektif. Peserta menyimak presentasi dan berdiskusi mengenai praktik komunikasi sains dari contoh-contoh komunikasi sains internasional yang telah dilakukan dalam berbagai mode dan media. Sesi kedua menghadirkan Gusti Ayu Ismayanti yang memberikan materi “Beragam Cara Komunikasi Sains: Bagaimana Menjadi Menarik dan Berdampak.” Melalui pengalamannya di bidang film, penulisan, hingga produksi konten ilmiah, ia membagikan perjalanan kariernya serta tips praktis memilih media komunikasi yang sesuai. Slide presentasi yang ditampilkan memberikan panduan seimbang antara tujuan audiens, gaya komunikasi pribadi, dan keterampilan teknis yang dimiliki.
Pada sesi ketiga, Zaid Wahyudi memberikan kiat-kiat dalam materi bertajuk “Menyiapkan & Menulis untuk Surat Kabar Besar”. Peserta diajak memahami perbedaan mendasar antara laporan ilmiah dan gaya penulisan populer di media massa, termasuk cara memilih sudut pandang, menyederhanakan kalimat, dan menjaga akurasi ilmiah.
Latihan & Sesi Berbagi: Dari Teori ke Praktik
Setelah sesi kuliah, workshop dilanjutkan dengan Latihan & Sesi Berbagi, inti dari kegiatan ini. Peserta yang sebelumnya diminta menyiapkan topik kecil belajar untuk: menyusun pesan utama, memilih gaya penyampaian yang sesuai audiens, mengembangkan narasi yang jelas dan menarik, serta melakukan latihan presentasi singkat.
Mini workshop ini dirancang sebagai ruang belajar yang intensif namun hangat, menghubungkan praktisi profesional dengan generasi muda dan penggiat sains. Dengan format terbatas 40 peserta, sesi berlangsung efektif dan memungkinkan percakapan dua arah yang mendalam. Diharapkan kegiatan ini dapat memperluas jaringan komunikator sains Indonesia dan mendorong hadirnya lebih banyak konten sains yang akurat, aktual, kontekstual, menarik, dan berdampak bagi masyarakat.