Kunjungan Guru ke Observatorium Bosscha dan Dialog Pengembangan Kegiatan Astronomi di Sekolah

Sabtu, 24 September 2022

Pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu tugas yang diemban oleh Observatorium Bosscha. Hal ini tercermin dalam salah satu kegiatan Observatorium Bosscha bersama para pendidik di lingkungan sekitar Observatorium, Dialog Pengembangan Kegiatan Astronomi di Sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan pada 24 September 2022, pukul 08.00–11.00 WIB, ditujukan sebagai ajang komunikasi dengan para guru dan fasilitator pendidikan yang berada di sekolah sekitar Observatorium Bosscha. Hadir perwakilan guru Sekolah Dasar dan perwakilan kantor desa di wilayah administrasi desa Gudangkahuripan, desa Lembang, desa Wangunsari, serta perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (Gambar 1).

Gambar 1.  Foto bersama peserta kegiatan di halaman gedung Koepel.
Gambar 1. Foto bersama peserta kegiatan di halaman gedung Koepel.

Kegiatan dibuka dengan pengamatan Matahari menggunakan teleskop portabel yang ditempatkan di halaman Wisma Kerkhoven. Para peserta dengan antusiasnya bergiliran mengintip Matahari dari balik teleskop (Gambar 2), tidak sedikit ini menjadi pengalaman pertama melihat Matahari dari balik teleskop secara langsung. Hal ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka.

Gambar 2.  Pengamatan Matahari menggunakan teleskop William Optics di halaman Wisma Kerkhoven.
Gambar 2. Pengamatan Matahari menggunakan teleskop William Optics di halaman Wisma Kerkhoven.

Para peserta kemudian mengikuti sesi acara indoor yang dibuka oleh Kepala Observatorium Bosscha, Premana W. Premadi. Ibu Nana memperkenalkan kiprah Observatorium Bosscha dan program yang dimiliki observatorium berkaitan dengan pendidikan untuk sekolah. Dalam materi Sejarah Alam Semesta dan Kehidupan di Bumi Ibu Nana menyampaikan bagaimana fenomena alam astronomi seperti fase bulan, gerhana berkaitan dengan topik pembelajaran sains di dalam kurikulum dan diharapkan dengan eksposur kepada sains astronomi lebih luas seperti kegiatan ini dapat menjadi bekal para guru untuk berbagi kepada siswa-siswi.

Staf observatorium, Yatny Yulianty dan Lutfiandari kemudian menyampaikan paparan program Observatorium Bosscha yang ditujukan untuk sekolah seperti Kelas Daring Astronomi (KDA) dan AstroKids, serta kumpulan materi bantu ajar astronomi yang tersedia di website. Tak lupa, program Gerhana Matahari Total (GMT) 2023 turut disampaikan agar guru dan fasilitator pendidikan dapat bersiap untuk melaksanakan kegiatan pada tahun depan.

Gambar 3.  Suasana penyampaian materi oleh tim dari Observatorium Bosscha.
Gambar 3. Suasana penyampaian materi oleh tim dari Observatorium Bosscha.

Sesi kegiatan dilanjutkan dengan dialog yang diharapkan menjadi wadah dalam menampung aspirasi terkait pendidikan sains khususnya astronomi di sekolah dan peran yang bisa diambil oleh Observatorium Bosscha sebagai institusi sains terdekat. Para peserta yang hadir menyampaikan harapan-harapan kegiatan dan program yang dapat dilakukan bersama pada masa mendatang, seperti kegiatan yang dapat dilaksanakan di sekolah.

Setelah aspirasi guru disampaikan, para peserta kegiatan dikenalkan terhadap lingkungan Observatorium Bosscha, terutama beberapa teleskop dan bangunannya. Para peserta diajak untuk mengunjungi Gedung Koepel dan Gedung Surya untuk mengetahui fungsi serta pemanfaatannya bagi sekolah maupun publik. Di Gedung Koepel, Ibu Premana W. Premadi menjelaskan sejarah dari bangunan maupun fungsi teleskop. Para peserta dengan antusiasnya menanyakan hal-hal terkait bangunan dan teleskop kepada beliau. Di gedung berikutnya, Gedung Surya, Dhimaz G. Ramadhan menjelaskan pemanfaatan Gedung Surya untuk mengamati Matahari dan menanggapi beberapa pertanyaan dari peserta kegiatan (Gambar 4).

Gambar 4.  Suasana kunjungan di Gedung Surya.
Gambar 4. Suasana kunjungan di Gedung Surya.

Selanjutnya peserta kegiatan kembali ke Wisma Kerkhoven. Kegiatan pun ditutup dengan membentuk forum guru Lembang bersama Observatorium Bosscha dan memberikan contoh paket edukasi GMT 2023 kepada perwakilan setiap sekolah.

3 menit untuk membaca
Bagikan laman ini:
Ke Atas