Hasil Pengamatan Bulan Sabit Tua Rajab dan Hilal Sya'ban 1443 H/2022 M

Jumat, 4 Maret 2022

Melakukan pengamatan hilal sudah menjadi aktivitas yang rutin dilaksanakan oleh Observatorium Bosscha. Pengamatan pada bulan Maret ini adalah kegiatan pengamatan hilal pertama di tahun 2022 sebagai peralihan bulan Rajab ke Sya’ban di tahun 1443 H. Hilal merupakan kenampakan sabit tipis Bulan setelah konjungsi yang digunakan sebagai salah satu kriteria peralihan bulan pada sistem kalender Hijriah.

Pada hari Rabu, 2 Maret 2022 pukul 14:50 WIB, tim berhasil menangkap citra sabit Bulan yang merupakan Bulan sabit di akhir bulan Rajab (Gambar 1) . Pengamatan Bulan di siang hari merupakan pengamatan yang menantang bagi astronomi karena sabit ini diamati pada saat posisi Bulan berada dekat dengan Matahari dan latar belakang langit yang masih sangat terang. Sabit yang sangat tipis ini memiliki elongasi atau jarak sudut dari Matahari hanya sebesar 7$^\circ$ 12’. Citra Bulan ini diambil 14 jam 15 menit sebelum terjadinya konjungsi (ijtimak). Untuk dapat mengesani guratan tipis Bulan sabit tua ini, 300 citra Bulan ditumpuk untuk kemudian dirata-ratakan untuk memperkuat sinyal cahaya bulan sabit terhadap noise langit latar belakang. Proses olah citra tersebut dilakukan secara otomatis dan real-time di lokasi pengamatan menggunakan perangkat lunak khusus yang telah dikembangkan di Observatorium Bosscha. Perangkat lunak yang sama digunakan pula untuk mengendalikan kamera dan teleskop pengamatan.

Kesulitan pendeteksian ditambah saat Bulan berada dalam fase sabit yang tipis, sabit pada citra memiliki ketebalan 0,04% sementara Bulan purnama adalah 100%. Sabit ini akan semakin tipis hingga masuk ke momen konjungsi (Matahari, Bumi dan Bulan segaris) yang akan terjadi pada tanggal 3 Maret 00:34 WIB.

Gambar 1. Citra sabit Bulan yang merupakan Bulan sabit di akhir bulan Rajab 1443 H.
Gambar 1. Citra sabit Bulan yang merupakan Bulan sabit di akhir bulan Rajab 1443 H.

Pengamatan hilal di Observatorium Bosscha dilakukan menggunakan kamera video astronomi yang dipasang pada sebuah teleskop refraktor portable berdiameter 10 cm. Filter Inframerah digunakan dalam rangka untuk menambah kontras cahaya dari Bulan sabit terhadap cahaya langit latar belakang. Untuk mencegah cahaya artifisial tertangkap sistem optik teleskop, pada bagian depan teleskop dipasang instrumen bantu, baffle, dengan panjang 1,2 meter.

Tim melanjutkan pengamatan untuk menangkap citra bulan sabit paska konjungsi pada tanggal 3 Maret 2022 dan berhasil menangkap citra Bulan sabit pada 13:36 WIB (Gambar 2). Pengamatan Bulan dilakukan hingga menjelang tenggelamnya Bulan di ufuk barat, namun tidak ada lagi citra Bulan yang berhasil ditangkap karena terkendala cuaca.

Gambar 2. Citra sabit Bulan paska konjungsi pada 3 Maret 2022.
Gambar 2. Citra sabit Bulan paska konjungsi pada 3 Maret 2022.

Sistem pengamatan hilal dengan teleskop dan kamera astronomi yang dikembangkan Observatorium Bosscha kini telah banyak diadaptasi oleh komunitas pengamat hilal di Indonesia. Penggunaan instrumen bantu, baffle, sedang dikembangkan oleh Observatorium Bosscha diharapkan dapat meningkatkan kontras sabit Bulan yang tipis sehingga dapat membantu proses pendeteksian. Rencana pengembangan baffle berikutnya adalah penambahan panjang untuk memungkinkan pengamatan Bulan sabit dengan jarak elongasi yang semakin kecil. Juga sedang dikembangkan sirip-sirip baffle yang dapat semakin meningkatkan kontras Bulan sabit. Pengembangan desain dan penggunaan baffle merupakan hasil kerja sama antara para astronom dan teknisi di Observatorium Bosscha.

Gambar 3. *Baffle* (selongsong berwarna perak) dipasang sebagai instrumen bantu pada teleskop.
Gambar 3. Baffle (selongsong berwarna perak) dipasang sebagai instrumen bantu pada teleskop.
3 menit untuk membaca
Bagikan laman ini:
Ke Atas