Open House Observatorium Bosscha 13 Juli 2019

Rabu, 17 Juli 2019

Sabtu pagi, hari yang sangat cerah, dan Observatorium Bosscha tetap melaksanakan aktivitasnya seperti biasa: menerima kunjungan publik keluarga. Namun, ada yang berbeda hari itu. Tampak dua tenda terpasang seolah akan ada hajatan besar, dan terdapat kesibukan yang lebih dari biasanya, ditandai dengan lalu lalangnya kawan-kawan muda mahasiswa Astronomi ITB. Ya, pada Sabtu itu, tepatnya tanggal 13 Juli 2019, Observatorium Bosscha sedang bersiap menerima tamu-tamu undangan maupun publik yang akan menghadiri acara Open House Observatorium Bosscha.

Kegiatan Open House merupakan kegiatan rutin tahunan yang membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin berkunjung dan mengikuti beragam aktivitas yang disediakan oleh observatorium. Open House kali ini mengangkat tema Perayaan 50 Tahun Pendaratan Manusia di Bulan. Tahun 2019 memang cukup istimewa bagi komunitas astronomi di bunia, karena ada begitu banyak perhelatan astronomi yang digalakkan oleh IAU untuk dilaksanakan secara global. Salah satu agenda yang diusung IAU adalah On the Moon Again, sebuah gerakan global yang mengajak seluruh masyarakat dunia bersama-sama mengamati Bulan pada tanggal 12 dan 13 Juli.

Perayaan pendaratan di Bulan ini secara spesifik diangkat utuk memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia, terutama anak-anak muda tentang satu pencapaian besar sains dan umat manusia dalam eksplorasi alam semesta. Serangkaian acara telah disiapkan mulai ceramah populer yang diisi oleh dosen Program Studi Astronomi ITB, Evan I. Akbar, M.Si., dan Ferry M. Simatupang, M.Si., yang khusus menceritakan seluk beluk misi pengiriman manusia ke Bulan. Dibangun dari mimpi, ambisi, kerja keras, hingga akhirnya sukses menginjakan kaki dan kembali dengan selamat ke Bumi, misi pendaratan di Bulan memberikan pesan mendalam, tidak hanya sebagai refleksi keberhasilan usaha bersama sains dan ilmu terapan, tapi misi kemanusiaan dan perdamaian dunia.

Para pengunjung yang merupakan tamu undangan komunitas di lingkungan sekitar observatorium dan masyarakat umum juga disuguhi poster-poster bertemakan Bulan dan Astronomi, tentang misi Apollo 11 dan bagaimana mekanisme roket Saturn V membawa para astronot pergi dan kembali ke Bumi. Pengunjung juga dapat melihat dan menyentuh model cetak 3D roket Saturn V. Ada juga pojok khusus ‘Tanya Astronom’, di mana masyarakat yang ingin tahu lebih banyak tentang astronomi dapat bertanya dan berdiskusi lebih dalam dengan para astronom.

Di area lain telah disiapkan oleh UNAWE Indonesia, permainan ular tangga astronomi, bermain puzzle Bulan dan mewarnai di pojok ‘Kids Corner’ yang diselingi dengan storytelling oleh Ajeng Handini, menceritakan tentang cerita rakyat di beberapa kebudayaan di dunia yang melibatkan Bulan.

Saat hari mulai gelap, pengunjung diarahkan ke teropong-teropong yang sudah dipersiapkan semenjak sore harinya. Teropong-teropong ini diarahkan ke Bulan dan planet Jupiter. Pengunjung nampak sangat antusias meskipun berkejaran dengan awan mendung yang berulang kali menghalangi pandangan mereka dari balik teropong. Menjelang pukul 19:30 WIB langit kembali stabil dan pengunjung pun puas menikmati suguhan langit malam itu.

“Wah, bulannya bolong-bolong!” celetuk seorang bocah di teleskop Bamberg

“Bulannya kaya bakso urat ya” kata seorang Ibu sembari berdecak kagum.

Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 21:00 WIB dan acara malam itu pun selesai. Senyum lega dan bahagia terpancar dari segenap petugas yang terlibat dalam penerimaan Open House. Semoga acara ini mampu menginspirasi dan membangkitkan gairah publik terhadap fenomena langit khususnya, dan sains secara umum.

Galeri foto kegiatan selengkapnya bisa dilihat di bawah ini (foto: Muhammad Yusuf).

3 menit untuk membaca
Bagikan laman ini:
Ke Atas